Sektor Pertanian Penunjang Pembangunan Ekonomi

Pembangunan Ekonomi

Modernis.co, Malang – Pembangunan merupakan sebuah proses perubahan yang direncanakan dan merupakan kegiatan yang berkelanjutan dan bertahap ke tingkat yang lebih maju dan lebih baik. Untuk membuat hal itu terjadi, maka pembangunan harus dilakukan secara bertahap dalam semua bidang dan sektor serta sub-sektor secara terencana dan terprogram. Salah salah satu cara meraih kesuksesan perkembangan adalah dengan adanya pembangunan ekonomi.

Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses di mana pemerintah dan masyarakatnya mengelolah sumber daya yang ada. Perekonomian daerah di suatu negara dipengaruhi oleh setiap sektor yang berbeda-beda dimana setiap daerah memiliki sektor unggulan masing-masing yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi daerahnya.

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor ekonomi yang memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Terutama yang berhubungan dengan pengelolahan dan pemanfaatan hasil-hasil strategis terutama yang menyangkut dengan komoditas pangan. Pertanian juga bisa bekerja secara harmonis dengan sektor lain untuk menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, mengurangi kemiskinan, dan melestarikan lingkungan.

Di Indonesia sektor pertanian memiliki peran dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi di era globalisasi. Tidak hanya sebagai sumber pangan bagi masyarakat setiap harinya, namum juga sebagai sumber devisa Negara. Sektor pertanian hingga saat ini masih menjadi andalan yang menyerap banyak tenaga kerja. Meskipun kegiatan pertanian sudah didominasi oleh peralatan yang canggih.

Pembangunan pada sektor pertanian merupakan keharusan bagi negara-negara berkembang, dimana memiliki jumlah penduduk yang besar dan wilayah yang luas. Kebijakan sektor ini dimulai dari awal masa kemerdekaan berupa plan mengatur ekonomi yang diketuai oleh Muhammad Hatta, sampai dengan era reformasi yaitu program pembangunan nasionalnya.

Sebagian besar negara berkembang bergantung pada pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Petani di pedesaan bekerja tidak hanya memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi juga kebutuhan penduduk di daerah perkotaan. Jika permintaan pasar penduduk perkotaan meningkat, artinya produktivitas petani juga harus ditingkatkan.

Dapat dikatakan pertanian adalah mesin pembangunan baik dari segi pemasok bahan baku, kesempatan kerja, bahan pangan dan sebagai daya beli bagi poduk yang dihasilkan oleh sektor lain. Secara alamiah tentu saja pembangunan ekonomi  harus didukung oleh berkembangnya sektor pertanian yang kuat baik dari sisi permintaan maupun sisi penawaran.

Pembangunan Pertanian di Indonesia tetap dianggap terpenting dari keseluruhan pembangunan ekonomi, apalagi semenjak sektor pertanian ini menjadi penyelamat perekonomian nasional karena justru pertumbuhannya meningkat, sementara sektor lain pertumbuhannya negatif.

 Bagi Indonesia, nilai fungsi pertanian tersebut perlu dipertimbangkan dalam penetapan kebijakan struktur insentif sektor pertanian. Pengembangan lahan pertanian abadi akan dapat diwujudkan jika sektor pertanian dengan nilai multifungsinya dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan petani dan pengentasan kemiskinan

Di sisi lain, sektor pertanian berperan dalam menyediakan cadangan devisa yang merupakan faktor produksi tersendiri. Karena di negara berkembang, sangat sedikit yang terindustrialisasi manufaktur dan jasa sebagai penghasil devisa pada awal  pertumbuhan ekonominya. Jadi, jika suatu negara kaya akan sumber daya mineral yang dapat diolah, sektor pertanian harus menjadi kunci dalam menyumbangkan devisa untuk mengimpor barang modal yang belum dapat diproduksi di dalam negeri untuk mengembangkan sektor tersebut lainnya.

Dengan demikian, pembangunan pertanian memiliki dan akan terus berdonasi bagi pembangunan ekonomi, baik dari segi langsung dalam  Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat, serta sumbangan tidak langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi terselenggaranya pembangunan dan hubungan sinergis dengan sektor lainnya.

Oleh: Evie Silfiana (Mahasiswa Ekonomi Pembangunan UMM)

editor
editor

salam hangat

Related posts

Leave a Comment